kedatangan bangsa Eropa di Asia Tenggara (tugas kuliah)
KEDATANGAN BANGSA EROPA DI ASIA TENGGARA
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kedatangan
Bangsa Eropa Di Asia Tenggara
Eropa memiliki kekuasaan berbagai koloni
di Asia Tenggara, yang dapat dibaca berikut :
1) Belanda
- Indonesia
2) Portugis
- Timor Timur
3) Spanyol
– Filipina (dikuasai Amerika Serikat setelah 1898)
4) Perancis
-Vietnam, Laos, Kamboja (dinamakan Prancis Indocina)
5) Inggris
- Malaya, Myanmar (Burma)
Kemasyhuran Malaka akhirnya tiba juga ke
telinga bangsa Portugis. Ketika itu Portugis telah memiliki beberapa wilayah
taklukan dari pesisir Afrika hingga sejauh Goa di India. Vasco de Gama, seorang
laksamana ulung dilantik sebagai raja muda untuk India. Dia mengirim utusan ke
Malaka dan diterima dengan baik oleh Sultan Ahmad (1488-1511), Portugis
mendapat izin berdagang sebagaimana halnya bangsa-bangsa lain. Utusan Portugis
tiba ketika Malaka konon sedang dirundung perpecahan antara sultan di satu
fihak dengan bendahara dan putranya, suatu hal yang berbahaya mengingat di
mana-mana perpecahan adalah menyenangkan imperialis. Jika tidak ada perpecahan
yang diada-adakan. Komunitas Muslim internasional di Malaka tahu watak Portugis
karena mereka ada yang berasal dari negeri-negeri yang telah direbut Portugis
semisal Hurmuz di Teluk Persia, Suquthrah di Teluk ‘Adan dan Zanzibar di lepas
pantai timur Afrika. Mereka mempengaruhi sultan untuk memusuhi Portugis, sultan
terpengaruh dan dalam suatu serangan mendadak beberapa anggota utusan tewas dan
selebihnya lolos.
Segera pemerintah Portugis melihat peluang
atau dalih untuk menaklukan Malaka. Sekelompok armada Portugis dipimpin oleh
Alfonso d’Albuquerque menuju Malaka dan dapat menaklukannya setelah bertempur
sengit. Peristiwa tersebut boleh dinilai sebagai awal zaman gelap bagi Asia
Tenggara. Setelah kehadiran Portugis, berbondong-bondong bangsa-bangsa Barat
lain datang ke Asia Tenggara meraih tanah jajahan. Kelak ketika Perang Pasifik
dimulai, Inggris bercokol di Birma (kini Myanmar), Brunei, Malaya (kini
Malaysia) dan Singapura; Belanda bercokol di Indonesia; Portugis bercokol di
Timor Timur (kini Timor Leste); Perancis di Vietnam, Laos dan Kamboja; serta
Amerika Serikat (AS) bercokol di Filipina.
1) Portugis
Di akhir abad
pertengahan, Portugis siap menjadi pemimipin orang –orang Eropa dalam
melaksanakan kegiatan dalam rute perdagangan di Hindia. Posisi
mereka di Atlantik membuat mereka menjadi bangsa pelaut yang tangguh. Dalam
perang salib melawan orang-orang Mor, mereka telah membangun angkatan laut yang
begitu besar. Pelabuhan utama mereka adalah Lisbon dan Oporto dimana daerah
tersebut mempunyai hubungan perdagangan dengan Laut tengah dan bagian utama
eropa. Saat itu dibawah kepemimpina vasco da Gama mereka menghadirkan diri
untuk pertama kali di Samudera Hindia dengan dorongan Nasionalisme yang
menggelora yang mendesak mereka untuk menghancurkan Islam. Berkat pengalaman
yang di dapat dari Calicut, pusat perdagangan orang-orang Arab di pantai
Malabar, serta keuntungan luar biasa perdagangan dari orang-orang Mor, menjadi
sebuah pertimbangan. Dengan memukul perdagangan orang Arab di
Samudera Hindia, Prtugis bermaksud memukul kekaisaran Ottoman yang akan menarik
sebagian besar pendapatannya dari monopoli rempah-rempah. Perlawanan yang kuat
pedagang-pedagang Arab dan Muslim lainnya, orang Portugis dengan cepat
memperluas kekuasaan dan pengaruhnya. Bagi Alfonso de Alburqueque, untuk
mencapai supremasi perdagangan di Samudera Hindia perlu menduduki dan menguasai
titik strategi pokok dan mengendalaikan perdagangan yang akan menghasilkan
pendapatan yang cukup bagi pertahanan dan pemeliharaan kekuatan yang tidak
dapat di tandingi.
Portugis adalah orang Eropa pertama yang
tiba di Timor, mereka sampai di pulau itu setelah terlibat sengketa dengan
Belanda, di tahun 1613. Perjanjian yang terjadi pada tahun 1859, diperbaharui
pada tahun 1893, dan akhirnya pada tahun 1914 perbatasan antara Portugis dan
Belanda telah jelas. Dalam Perang Dunia II, Timor telah dikuasai Jepang (pada
awal tahun 1942). Dengan berdirinya republik Indonesia tahun 1950, belanda menyerahkan
Timor pada Indonesia dan sekarang wilayah Nusa Tenggara Timur. Kupang sebagai
ibu kota. Di tahun 1975, Timor Portugis, yang terdiri setengah bagian timur
pulau kecil melepaskan diri, menyatakan dirinya Republik Demokrat Timor Leste.
Dan dengan segera Timor Timur menyatakan kedaulatanya. Di tahun-tahun
berikutnya berkurang banyak akibat kekerasan militer, kekurangan pangan, dan
penyakit.
2) Belanda
Akibat jatuhnya kota Konstantinopel ke
tangan Turki maka hubungan perdagangan antara Eropa-Asia melalui Laut Tengah
terputus sehingga mendorng orang Eropa untuk mencarirempah-rempah langsung dari
sumbernya yang ada di Timur. Usaha ini dilakukan dengan cara menjelajahi smudra
dan akhirnya usaha tersebut membuahkan hasil yaitu mencapai Indonesia sebagai
tempat penghasil rempah-rempah. Bangsa bart yang telah mencapai Indonesia
antara lain adalah Portugis , Spanyol, Belanda. Kedatangan bangsa Eropa ke
Indonesia adalah bertujuan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah melalui
praktek monopoli. Sehingga mereka melakukan imperialism perdagangan atau
imperialisme kuno. Kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia berawal dari wilayah
Belanda yang sempit dan keadaan alamnya yang merupakan daerah dataran rendah
dekat dengan pantai Samudra Atlantik, memaksa Belanda untuk mencari nafkah di
laut. Biasanya para pedagang ini membeli rempah-rempah di Lisabon (ibu kota
Portugis) untuk disebarkan ke Eropa Baratdan Utara. Negeri Belanda pada waktu
itu masih merupakan Negara jajahan Spanyol. Tahun 1585 Belanda tidak dapat lagi
membeli rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis juga dikuasai oleh bangsa
Spanyol. Dengan demikian maka putuslah hubungan perdagangan rempah-rempah
antara Lisabon dengan Belanda yang akhirnya mengakibatkan Belanda menderita
kerugian. Sejak itu Belanda berusaha sendiri untuk menjelajahi samudra dengan
tujuan untuk mencari rempah-rempah dari daerah asalnya yaitu Indonesia. Armada
Belanda yang pertama berusaha mencapai Indonesia dipimpin Van Neck, namun
ekspedisi ini gagal. Bulan April 1595 Belanda memulai pelayarannya menuju ke
Nusantara dengan empat buah kapal dibawah pimpinan Cornelius de Houtman dan de
Keyzer. Dalam pelayarannya menuju ke Timur Belanda menempuh rute : Belanda -
Pantai Barat Afrika - Tanjung Harapan - Samudra Hindia—Selat Sunda—Banten. Pada
5 Juni 1596 empat kapal Belanda mendekati pantai barat Sumatera dan 12 hari
kemudian mereka mencapai Banten di daerah Jawa Barat Daya (Vlekke, 2008 : 119).
Pelayaran bangsa Belanda ke Indonesia selalu menjauhi pelayaran bangsa
Portugis, selain itu Belanda juga tidak mau menguasai daerah pendudukan
Portugis. Pelayaran de Houtman tidak singgah di India dan Malaka yang sudah di
duduki oleh Portugis. Cara ini digunakan untuk menghindarkan pertentangan
dengan Portugis, pelayarannya memasuki wilayah nusantara dengan melalui selat
Sunda.
3) Spanyol
Pelopor bangsa Spanyol yang mencari jalan
langsung ke Asia adalah Christopher Columbus, ia berjalan kearah barat. Setelah
dua bulan, ia sampai di sebuah pulau yang kemudian dinamakan San Salvador.
Columbus gagal mencapai India. Setelah Columbus gagal menemukan
India, ekspedisi Spanyol selanjutnya ke daerah rempah - rempah dipelopori oleh
Ferinand Magellan. Berbeda dengan armada Portugis, pada tahun 1519 Magellan
berangkat melalui Samudera Atlantik. Setelah melewati ujung Amerika
Selatan, ia masuk ke Samudera Pasifik. Ia tiba di Filipina pada tahun 1521.
sewaktu mencoba mengatasi perang antarsuku di Cebu, Magellan terbunuh. Ia
digantikan oleh Del Cano. Dalam perjalanan kembali ke Spanyol,
mereka singgah di Tidore. Sejak saat itu, terjalin kerja sama antara Spanyol
dan Tidore. Kerja sama itu tidak hanya dalam hal perdagangan, tetapi juga
diperkuat dengan dibangunnya benteng Spanyol di Tidore. Kondisi tersebut tentu
saja menyebabkan antara Portugis dan Spanyol saat itu, Portugis membuka kantor
dagangnya di Ternate. Portugis merasa terancam dengan hadirnya Spanyol di
Tidore. Hal ini diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa Tidore dan Ternate telah
lama bermusuhan. Dengan alasan tersebut, Portugis yang didukung pasukan Tidore.
Benteng Spanyol di Tidore dapat direbut Portugis.
Namun, berkat perantara Paus di Roma,
Portugis dan Spanyol akhirnya mengadakan perjanjian yang disebut Perjanjian
Zaragosa. Berdasarkan perjanjian itu, Maluku dikuasai Portugis sedangkan
Filipina dikuasai Sepanyol. Peraturan Spanyol mulai ketika Islam sedang
mencapai bagian Selatan Filipina melalui pulau Borneo, yang menguntungkan pada
rute antara Negeri China Selatan Dan Mexico. Spanyol memerintah Filipina
dimuali dari penaklukan Cebu di Manila pada 1565 dan 1571 sampai dengan
kekalahan dalam Perang Spanyol-Amerika pada 1898. Peperangan terus berlanjut
sampai 1905. Akhirnya Amerika Serikat memerintah Filipina lebih maju dan dalam
sepuluh tahun kemerdekaan diberikan. Jepang mengganggu proses kemerdekaan ini
di tahun 1942 dan setelah tiga tahun menindas, Amerika
Serikat membantu Filipina melepaskan diri dan merdeka pada tahun
1946.
4) Inggris
Tiga koloni Inggris di Hindia Timur adalah
Penang, Singapura dan Malaka. Inggris menaklukkan Birma, tiga kali dalam perang
di tahun 1824-1826, 1852, dan 1885-1886. Tidak seperti lainnya yang dikelola
koloni mereka identitas etnis, Burma adalah Provinsi British India. Di Burma,
karena itu, telah dua set rulers , British di atas dengan orang India di tengah.
Dalam 1935 British sepakat untuk memisahkan Burma dari India, menempatkan
perjanjian ini berlaku pada 1937. Burma mampu melakukan negosiasi dengan
kemerdekaan dari Inggris pada 1948. Penang (diperoleh di 1786), Singapura (yang
didirikan oleh Raffles di 1819), dan Melaka (Melaka, diperoleh pada tahun
1824), telah diatur oleh Inggris sebagai Straits Pemukiman. The Straits
Pemukiman menjabat sebagai dasar untuk ekspansi Inggris ke Semenanjung Melayu
antara 1874 dan 1914. Bila Melayu Serikat memasuki negosiasi untuk kemerdekaan
mereka - dicapai di tahun 1957 - Penang dan Malaka menjadi bagian dari Malaysia
seperti Singapura yang pada tahun 1963. Namun, Indonesia diminta untuk menarik
diri dari federasi in1965. Singapura yang telah independen kota negara sejak tanggal
itu. Sarawak dan Sabah yang bergabung dengan Malaysia pada tahun 1963 terus
tetap anggota dari federasi.
Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia
dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish. Dengan mengikuti jalur yang
dilalui Magellan, pada tahun 1579 Francis Drake berlayar ke Indonesia.
Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris
lewat Samudera Hindia. Perjalanan beriktunya dilakukan pada tahun 1586 oleh
Thomas Cavendish melewati jalur yang sama. Pengalaman kedua pelaut tersebut
mendorong Ratu Elizabeth I meningkatkan pelayaran internasioalnya. Hal ini
dilakukan dalam rangka menggalakan ekspor wol, menyaingi perdagangan Spanyol,
dan mencari rempah-rempah. Ratu Elizabeth I kemudian memberi hak istimewa
kepada EIC (East Indian Company) untuk mengurus perdagangan dengan Asia. EIC
kemudian mengirim armadanya ke Indonesia. Armada EIC yang dipimpin James
Lancestor berhasil melewati jalan Portugis (lewat Afrika). Namun, mereka gagal
mencapai Indonesia karena diserang Portugis dan bajak laut Melayu di selat
Malaka. Awal abad ke 17, Inggris telah memiliki jajahan di India dan terus
berusaha mengembangkan pengaruhnya di Asia Tenggara, kahususnya di Indonesia.
Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604. menurut catatan
sejarah, sejak pertama kali tiba di Indonesia tahun 1604, EIC mendirikan
kantor-kantor dagangnya. Di antaranya di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar,
Japara, dan Makassar. Walaupun demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi
armada dagang barat lainnya di Indonesia dagang Barat lainnya di Indonesia,
seperti Belanda. Mereka akhirnya memusatkan aktivitas perdagangannya di India.
Mereka berhasil membangun kota-kota perdagangan seperti Madras, Kalkuta, dan
Bombay.
5) Prancis
"Indocina" yang terdiri dari
Perancis koloni Cochin Cina dan Perancis protectorates dari Tonkin, Annam, Laos
dan Kamboja (Cochin Cina, Tonkin, dan Annam yang kemudian bersatu untuk
membentuk Vietnam). Ibu kotanya Hanoi. Membentuk federasi di wilayah timur dari
Indochinese semenanjung (yang dipakai bersama-sama dengan Myanmar, Thailand dan
Malaya) dan dihadapi di Laut Cina Selatan. Indocina dari budaya yang telah
dipengaruhi oleh Cina dan India. Berabad-abad sebelum Eropa intervensi melihat
pertumbuhan dan menolak kerajaan Khmer di Kamboja, yang naik dan turun dari
Champa, stabil dan perluasan dari Annam. Perlombaan untuk kekaisaran kolonial,
Perancis mengambil (1862, 1867) Cochin Cina sebagai koloni dan ikut serta
protectorates atas Kamboja (1863), Annam (1884), dan Tonkin ( 1884). Mereka
dibentuk pada tahun 1887 empat negara yang menjadi kesatuan dari Indocina,
dengan gubernur jenderal di atas kepala; Laos telah ditambahkan ke dalam
serikat 1893. Dalam Perang Dunia II, Prancis dipaksa untuk menerima intervensi
Jepang di Indocina pada tahun 1940, yang kemudian pindah ke Jepang
Indocina (Juli, 1941) telah dilihat oleh Amerika Serikat sebagai ancaman bagi
Filipina, yang diminta dari semua yang beku Jepang aset di Amerika dan
pertukaran diplomatik precipitated yang dipotong pendek dengan serangan Jepang
di Pearl Harbor. Bahkan sebelum akhir perang, Prancis mengumumkan rencana untuk
sebuah federasi dari dalam Indochina Perancis Union, dengan pemerintahan
sendiri yang lebih besar untuk berbagai negara. Federasi yang telah diterima di
Kamboja dan Laos. Vietnam nationalists Namun, menuntut (1945) lengkap
kemerdekaan Annam, Tonkin, dan Cochin Cina seperti Vietnam, dan setelah Dec,
1946, daerah ini menjadi pahit plunged berjuang antara Prancis dan ekstrim
nationalists, sering-sering dipimpin oleh komunis.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bangsa Eropa pertama kali sampai di Asia
Tenggara pada abad keenam belas. Ketertarikan di bidang perdaganganlah yang
umumnya membawa bangsa Eropa ke Asia Tenggara, sementara para misionaris turut
serta dalam kapal-kapal dagang dengan harapan untuk menyebarkan agama Kristen
ke wilayah ini. Portugis adalah kekuatan Eropa pertama yang membuka akses jalur
perdagangan yang sangat menguntungkan ke Asia Tenggara tersebut, dengan cara
menaklukkan Kesultanan Malaka pada tahun 1151. Belanda dan Spanyol mengikutinya
dan segera saja mengatasi Portugis sebagai kekuatan-kekuatan European utama di
wilayah Asia Tenggara. Belanda mengambil-alih Malaka dari Portugis di tahun
1641, sedangkan Spanyol mulai mengkolonisasi Filipina (sesuai nama raja Phillip
II dari Spanyol) sejak tahun 1560-an. Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC)
atau Perserikatan Perusahaan Hindia Timur yang bertindak atas nama Belanda,
mendirikan kota Batavia (sekarang Jakarta) sebagai pusat perdagangan dan ekspansi
ke daerah-daerah lainnya di pulau Jawa, serta wilayah sekitarnya.
Inggris, yang diwakili oleh British East
India Company, secara relatif datang ke wilayah ini lebih kemudian. Diawali
dengan Penang, Inggris mulai memperluaskan kerajaan mereka di Asia Tenggara.
Mereka juga menguasai wilayah-wilayah Belanda selama Perang Napoleon. Di tahun
1819, Stamford Raffles mendirikanSingapura sebagai pusat perdagangan Inggris
dalam rangka persaingan mereka dengan Belanda. Meskipun demikian, persaingan
tersebut mereda di tahun 1824 ketika dikeluarkannya traktat Anglo-Dutch yang
memperjelas batas-batas kekuasaan mereka di Asia Tenggara. Sejak tahun 1850-an
dan seterusnya, mulailah terjadi peningkatan kecepatan kolonisasi di Asia
Tenggara. Kejadian ini, yang disebut juga dengan nama Imperialisme Baru,
memperlihatkan terjadinya penaklukan atas hampir seluruh wilayah di Asia
Tenggara, yang dilakukan oleh kekuatan-kekuatan kolonial Eropa. VOC dan East
India Company masing-masing dibubarkan oleh pemerintah Belanda dan pemerintah
Inggris, yang kemudian mengambil-alih secara langsung administrasi wilayah
jajahan mereka. Hanya Thailand saja yang terlepas dari pengalaman penjajahan
asing, meskipun Thailand juga sangat terpengaruh oleh politik kekuasaan dari
kekuatan-kekuatan Barat yang ada.
Komentar
untuk makalah ini sendiri atau untuk materi ini kalau boleh tau buku rujukan atau referensinya buku apa saja kak..? atau minta saran kakak buku yang bagus tentang sejarah asia tenggara..
#thanks ;)